Sabtu, 11 April 2009

TBC Ohhh.... Jijikkkk!!!!!

Ada seorang kakek bernama Dg.Jarre yang sudah sangat tua. Dia mengidap penyakit TBC yang sangat parah. Suatu hari ketika dia sedang duduk di ruang tamu, cucunya datang menjenguknya.
Sang cucu sedih melihat kakeknya di ruang tamu. Dg. Jarre kelihatan sangat sakit dan terus batuk berdahak yang membuat kita semua jijik ingin muntah. Melihat sakit kakeknya yang begitu parah, akhirnya sang cucu memohon kepada sang kakek untuk segera berobat. Karena tidak mau melihat cucunya sedih, Dg. Jarre pun pergi ke puskesmas terdekat untuk berobat.
Di sana, setelah memasukkan kartu askesnya dan mengambil nomor tunggu,Dg. Jarre menunggu di ruang tunggu. Saat menunggu namanya dipanggil, Dg.Jarre batuk-batuk berdahak terus.

NB : PERHATIAN! Sambungan cerita berikut untuk konsumsi orang yang berusia diatas 17 tahun. Bagi mereka yang merasa mempunyai penyakit mual-mual,sedang atau sudah melakukan perjalan jauh, sakit kepala dan pusing-pusing dilarang keras membaca lanjutan cerita berikut. Dikhawatirkan setelah membaca wacana berikut akan ke WC untuk muntah.... WUEEEKKK...

Saking kerasnya batuk-batuk TBC sang Dg. Jarre, tiba-tiba di tengah batuk-batuknya beliau muntah. Dg. Jarre muntah dan menahan muntahnya di tangannya karena takut akan ditegur suster. Pas saat itu, Dg. Jarre dipanggil namanya untuk segera melakukan pemeriksaan. Dapat dibayangkan bagaimana pusingnya Dg. Jarre. Dia tidak tahu mau di kemanakan muntahnya itu sedangkan di dinding tertulis "dilarang meludah".
Meludah saja dilarang, apalagi muntah. Di saat Dg. Jarre berpikir keras untuk melenyapkan muntahnya, sang suster memanggil namanya berulang-ulang.
Tiba-tiba muncullah ide cemerlang untuk melenyapkan muntahnya,menurutnya. Tapi lebih mirip ide gila yang teramat gila. Dia langsung menelan kembali muntahnya itu, (wuek...wuek...). Aaaaarrrggghhh... jijik.....!!!!
Bayangkan muntahnya seorang yang TBC kelas berat, udah ada lendir-lendirnya, darahnya, nanahnya, dan kayaknya muntah orang mual karena perjalanan jauh masih lebih enak dari muntahnya si Dg. Jarre itu.
Muntahnya itu dah sampai di kerongkongannya, mengalir lembut bagaikan jelly agar-agar yang masih hangat.
Dg. jarre pun masuk ke ruang periksa dengan lendir muntah yang masih ada di dagunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

play this game

Template by:
Free Blog Templates